Laman

English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google

Monday 31 January 2011

Rasa Cemburu yang Dimiliki Orang yang Jatuh Cinta


Cemburu merupakan hal yang wajar dalam hidup manusia terutama pada orang yang sedang jatuh cinta. Cemburu itu sendiri dapat disebabkan oleh banyak hal diantaranya cemburu bila orang yang dicinta lebih memperhatikan orang lain karena merasa tersaingi, cemburu bila ucapan kekasih tidak diperhatikan, cemburu bila dirinya tidak bisa menjadi lebih baik maupun disebabkan oleh belum disukainya apa yang ada dalam dirinya di mata sang kekasih.

Kecemburuan inilah yang mampu mendorong pelakunya bertindak nekat seperti yang telah terjadi disekeliling kita yang lebih buruknya sampai bunuh diri atau bahkan membunuh orang lain.

Rasulullah SAW telah bersabda:

”Sesungguhnya cemburu itu ada yang disukai oleh Allah dan ada pula yang dibenci oleh-Nya. Cemburu yang disukai oleh Allah ialah cemburu terhadap hal-hal yang mencurigakan, sedangkan cemburu yang dibenci oleh Allah ialah cemburu bukan karena hal-hal yang mencurigakan” (diketengahkan oleh Ahmad, Abu Dawud, Nasa’i, Ibnu Majah dan Ad-Darimi)

Cemburu itu menguras hati dan pikiran, mungkin kalimat ini tidak salah pula. Ketika hati kita diliputi oleh rasa cemburu pikiran kita terkadang tidak fokus dengan apa yang dikerjakan. Namun ada pula tipe manusia yang menyikapi hal tersebut dengan positif dengan selalu berusaha untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya. Cemburu merupakan hal yang dapat dibilang wajar bagi orang yang sedang dilanda jatuh cinta bahkan ’Aisyah yang merupakan istri Rasulullah SAW pun pernah cemburu.

’Aisyah telah mengatakan: ”Aku belum pernah cemburu kepada seorang wanita pun seperti kecemburuanku kepada Khadijah karena Nabi banyak menyebutnya. Pada suatu hari beliau menyebutnya di hadapanku, maka aku berkata: ’Apa yang engkau perbuat dengan wanita yang sudah tua lagi keriputan, padahal Allah telah memberikan gantinya dengan yang lebih baik daripadanya?”

Maka Nabi bersabda:
’Demi Allah, Dia tidak akan memberiku gantu yang lebih baik daripadanya.” (Diketengahkan oleh Ahmad, Bukhari, Muslim, Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Kecemburuannya begitu kuat terhadap wanita meskipun wanita yang dicemburuinya telah lama meninggal dunia. Kecintaan ’Aisyah yang sangat kepada rasulullah lah yang membawanya hingga diliputi rasa cemburu bila menyebut nama wanita lain. Demikian pula kecemburuan ’Aisyah kepada Shafiyyah, karena sesungguhnya rasulullah membawanya ke Madinah karena telah dinikahinya dan telah digaulinya ketika istirahat ditengah jalan. ’Aisyah melanjutkan kisahnya:”Aku menyamar dan keluar untuk melihat Nabi, namun beliau mengenaliku, maka aku segera berpaling dengan langkah yang cepat, namun beliau berhasil menyusulku dan memelukku seraya bertanya: ’Bagaimana dia pendapatmu?’ Aku menjawab: ’Dia tak ubahnya seperti seorang wanita Yahudi di antara wanita-wanita Yahudi lainnya yang menjadi tawanan.”(Diketengahkan oleh Ibnu Majah

No comments: