di bawah awan gelap
petir yang saling bersaut
desiran kencang angin
mampu melambaikan rerumputan
mengoyakkan kubangan air
menyapu dedaunan
dan menyapa keramaian
kusimpuhkan kedua kaki ini
di hamparan kehijauan
memoles kesucian alam
dalam hiruk pikuk dunia
melihat dengan hati realita kehidupan
dua sisi yang saling bertabrakan
tak hanya ada satu warna
tapi mampu mengalihkan pandangan
tergolek dalam kefanaan
getir
namun pasti
berteman dengan kabut
gelap
tapi hidup
tetap berdiri kokoh
laksana matahari tertutup kumulusnimbus
tegas
namun tetap berwibawa
Solo, 5 Maret 2012 at 14:27 WIB
No comments:
Post a Comment